PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PADA ANAK USIA DINI MELALUI DAGUSIBU (DAPATKAN, GUNAKAN, SIMPAN, BUANG) OBAT KELAS A3 TK NEGERI PEMBINA BANTUL
Abstract
Abstrak
Swamedikasi atau pengobatan sendiri secara mandiri merupakan salah satu cara masyarakat dalam mengatasi permasalahan kesehatan secara mandiri. Beberapa contoh permasalahan kesehatan pada anak yang dapat dilakukan swamedikasi oleh para orang tua yaitu batuk, pilek serta demam. Hal tersebut juga sering dilakukan oleh orang tua peserta didik di lingkungan Taman Kanak-Kanak (TK) Negeri Pembina Bantul. Pengabdian masyarakat berupa penyuluhan tentang DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan dan Buang) obat diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan anak terhadap obat. Pengabdian dilakukan pada tanggal 24 Agustus 2023 dengan diikuti peserta yang terdiri dari 20 siswa TK, 2 guru serta 4 orang tua siswa yang bertindak sebagai among kelas. Materi DAGUSIBU obat disampaikan dengan alat bantu PPT dan booklet yang dibuat semenarik mungkin serta dilakukan penjelasan kepada peserta. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan cara membagikan soal pre-test serta post-test yang dibantu oleh guru dan among kelas. Hasil evaluasi menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan peserta tentang obat terkait DAGUSIBU dari sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan dengan hasil pre-test 55% jawaban benar dan hasil post-test 90% jawaban benar.
Kata Kunci: DAGUSIBU, swamedikasi, TK Negeri Pembina Bantul
Abstract
Self-medication or self-medication is one way for people to deal with health problems independently. Some examples of health problems in children that can be self-medicated by parents are coughs, colds and fever. This is also often done by parents of students in the Pembina Bantul Kindergarten (TK). Community service in the form of education about DAGUSIBU (Get, Use, Store and Dispose) of drugs is expected to increase children's knowledge of drugs. The service was carried out on August 24 2023 with participants consisting of 20 kindergarten students, 2 teachers and 4 parents who acted as members of the class. The DAGUSIBU medicine material was delivered using PPT tools and booklets which were made as attractive as possible and explained to the participants. Evaluation of activities is carried out by distributing pre-test and post-test questions assisted by the teacher and among the class. The evaluation results showed that there was an increase in drug knowledge related participants’ knowledge of releated medications to DAGUSIBU before and after the counseling with pretest results of 55% correct answer and posttest results of 90% correct answers.
Keywords: DAGUSIBU, self-medication, Pembina Bantul Kindergarten
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.26751/jai.v5i2.2241
Jurnal Abdimas Indonesia indexed by
Published by LPPM Universitas Muhammadiyah KudusJl. Ganesha Raya No.I, Purwosari, Kec. Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah 59316
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.