HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS BERNUNG
Abstract
ABSTRAK
Menurut WHO pada Tahun 2011 diare merupakan penyebab kematian nomor tiga di dunia pada anak di bawah umur 5 tahun. Penyakit diare merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, hal ini dikarenakan masih tingginya angka kesakitan diare yang menimbulkan kematian terutama pada balita. Diare adalah buang air besar lembek atau cair dapat berupa air saja yang frekuensinya lebih sering dari biasanya (biasanya tiga kali atau lebihdalam sehari).Salah satu penyebabnya, di pengaruhi oleh faktor lingkungan seperti sumber air bersih, jenis tempat pembuangan tinja, dan jenis lantai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian diare yang merupakan penelitian analitik dengan pendekatan crosssectional, dengansampel penelitian 166 respondendanteknik pengambilan sampel yang digunakancluster sampling. Data ini di kumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan analisa data menggunakan univariat dan bivariat, analisis data statistik menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara sumber air bersih dengan kejadian diare (p=0,019), tempat pembuangan tinja (p=0,013), dan jenis lantai (p=0,001). Diharapkan pada petugas puskesmas agar memberikan penyuluhan pada masyarakat tentang penggunaan sumber air bersih, penggunaan jamban dengan benar dan menjaga kebersihan jamban dan kebersihan lantai.
Kata kunci : Balita, diare, Lingkungan
ABSTRACK
According to WHO in 2011 diarrhea is the number three cause of death in the world in children under the age of 5 years. Diarrhea is one of the public health problems in Indonesia, this is due to the high rate of diarrhea that causes death, especially in infants. Diarrhea is soft or liquid bowel movements that can be water only, the frequency is more often than usual (usually three times or more in a day). One reason is influenced by environmental factors such as the source of clean water, type of landfill, and type of floor. This study aims to determine the factors associated with the incidence of diarrhea which is an analytical study with a cross sectional approach, with a research sample of 166 responses to the sampling technique used by cluster sampling. This data was collected using questionnaires and data analysis using univariate and bivariate, statistical data analysis using the chi square test. The results showed that there was a relationship between the source of clean water and the incidence of diarrhea (p = 0.019), feces disposal (p = 0.013), and type of floor (p = 0.001). It is expected that the puskesmas officers will provide information to the community about using clean water sources, using latrines properly and maintaining toilet cleanliness and cleanliness of the floor.
Keywords: Toddlers, diarrhea, environment
Full Text:
PDFReferences
Arikunto Suharsimi Dr. Prof, Suatu Pendekatan Praktik ,Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta 2010.
Bumulo, 2012, Juffrie M. Wibowo T. Faktor- faktor resiko kejadian diare akut pada anak 0-35 Bulan (batita) di kabupaten bantul. Diakses tanggal 07 juni 2014.
Choirunisa. 2009. Panduan Terpenting Merawat Bayi dan Balita. Yogyakarta : Moncer Publisher
Depkes, R. I., 2010. Buku Pedoman Pelaksanaan Program P2 Diare. Jakarta : Ditjen PPM dan PL.
Dinkes Lampung , 2008. Profil Dinas Kesehatan Lampung 2008. Lampung : Dinkes Lampung.
DKK Pesawaran, 2012. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran 2012 . Pesawaran : DKK Pesawaran.
Entjang, I., 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Cetakan ke XIII.
Bandung : PT Citra Aditya BaktiSoeparman dan Suparmin, 2003.
Entjang, I., 2008. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Cetakan ke XIV. Bandung : PT Citra Aditya Bakti.
Muslihatun Nur Wafi. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita. Yogyakarta : PT Fitriyama 2010
Sander, M. A., 2008. Hubungan Faktor Sosio Budaya dengan Kejadian Diare di Desa Candinegoro Kecamatan Wonoayu Sidoarjo. Jurnal Medika . Vol 3.No.3. Juli-Desember 2008 : 163-193.
Sanropie, D., 2008. Pengawasan Penyehatan Lingkungan Pemukiman Proyek Pengembangan Pendidikan Tenaga Sanitasi Pusat. Jakarta :PUSDIKNAKES
Soebagyo, 2008. Diare Akut pada Anak. Surakarta : Universitas Sebelas MaretPress.
Sukarni, M., 2002. Kesehatan Keluarga dan Lingkungan. Bandung : Depkes, 2005.
Sutanto Priyo Hastono,2009.Analisa data Kesehatan. Jakarta : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Umiati, 2010. Hubungan sanitasi lingkungan dengan diare. Diakses tanggal 06 Juni 2014.
Notoatmodjo S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-prinsip Dasar. Jakarta: PTRineka Cipta.
Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Widjaja, 2008. Mengatasi Diare dan Keracunan pada Balita. Jakarta : Kawan Pustaka
Yulisa. 2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare pada Anak Balita.
Zubir, Juffrie, M., dan Wibowo, T., 2009. Faktor-Faktor Risiko Kejadian Diare Akut pada Anak 0-35 Bulan (BATITA) di Kabupaten Bantul. Sains Kesehatan.http://www.fkm.undip.ac.id/data/index.php?action=4&idx= 131.7.diakses tanggal 9 Juni 2014.
DOI: https://doi.org/10.26751/jikk.v10i1.619
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Universitas Muhammadiyah Kudus - LPPM Universitas Muhammadiyah Kudus
Jl. Ganesha 1 Purwosari Kudus 59316
Tel/ Fax +62-291-437218 Email : [email protected]
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Indexed by:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.